Halaman

Gizi dan Nutrisi

Jus Buah Vs Buah Potong

Mengkonsumsi jus buah adalah cara untuk membersihkan dan memulihkan sistem tubuh. Dengan cara ini, tubuh lebih mudah mencerna sari buah atau sayuran tersebut. Dalam bentuk jus pula, buah yang dikonsumsi bisa jauh lebih banyak dan bisa dikonsumsi dengan waktu yang relatif lebih cepat.

Tapi apakah artinya, jus buah itu lebih baik? Ternyata tidak juga. Makan buah potong ternyata sama baiknya. Malahan hasil serat yang diperlukan oleh tubuh akan lebih banyak diperoleh jika buah tersebut dikunyah terlebih dahulu. Kadang jika jus dibuat terlalu encer, enzim pencernaan tidak terpicu dengan baik untuk melakukan tugasnya.

Karena itu, jika anda suka memakan buah tanpa dijus, teruskan saja kebiasaan itu, dengan beberapa hal yang harus dicermati:

- Pilihlah buah yang matang sempurna (tidak mentah atau terlalu matang) sebelum dijadikan buah potong.

- Habiskan buah potong anda pelan-pelan, jangan langsung makan banyak dalam jangka waktu cepat. Dengan begitu anda memberi kesempatan tubuh untuk mencernanya dengan sempurna.

- Makanlah buah potong 1 jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan.

- Tidak semua buah disarankan dijadikan kudapan buah potong. Walaupun sehat, mengudap pisang dan alpukat sebaiknya dibatasi, karena kalorinya cukup tinggi. Durian, nangka, dan cempedak juga termasuk buah yang banyak mengandung kalori sehingga disarankan tidak dijadikan kudapan.

Tapi bagi anda yang suka mengkonsumsi jus buah, ada beberapa hal juga yang harus dicermati:

- Dalam membuat jus buah atau jus sayuran, tidak dianjurkan untuk memblender terlalu halus. Sebaiknya justru agak kasar agar maksimal fungsinya bagi tubuh.

- Konsumsi jus buah harus disesuaikan dengan keadaan tubuh. Contoh: orang yang menderita gangguan metabolisme tidak dianjurkan mengkonsumsi jus jeruk dan jus tomat karena keduanya memiliki pengaruh sangat besar dalam mengasamkan pH darah, sehingga akan mengganggu keseimbangan asam basa tubuh, yang selanjutnya akan mengganggu proses detoksifikasi alami yang ada.

- Konsumsi jus terbaik adalah segeran diminum setelah dibuat, tidak ditunggu atau dibiarkan terlalu lama, karena akan terjadi proses oksidasi yang bisa memecah dan merusak kandungan enzim dan vitamin didalamnya.

- Harus mengetahui jumlah jus buah yang baik bagi tubuh. Contohnya, jus apel aman diminum satu gelas bahkan lebih, sedang jus mengkudu hanya setengah sloki saja.

Jadi ternyata, baik jus buah maupun buah potong memiliki kebaikannya masing-masing. Kini tergantung selera penikmatnya, yaitu anda. Have a fruity day!

Tanaman Yang Dulu Dihina

Masyarakat kuno Jepang mengenal bawang putih sebagai hiu. Pada abad keenam, nama itu diganti dengan ninniku. Kata pengganti tersebut bermakna "sabar menerima penghinaan". Tak ada penjelasan pasti soal penggantian tersebut. Namun, ada dugaan kuat: kata ninniku digunakan berkaitan dengan aroma menyengat dari napas dan keringat seseorang yang mengonsumsi bawang putih.

Saat itu, bawang putih memang telah dimanfaatkan sebagai obat. Hanya, khasiatnya yang paling ngetop adalah meningkatkan gairah seks. Karena itu, seseorang yang tubuhnya meruapkan bau khas bawang putih mesti menerima cemoohan sebagai "pecandu seks".

Namun, reputasi jelek itu kini tinggal kenangan. Pada perkembangannya, bawang putih perlahan-lahan mulai menggapai "posisi terhormat" sebagai salah satu tanaman obat yang berguna dalam mengusir sejumlah jenis penyakit.

Kendati demikian, riset ilmiah soal kandungan dan manfaat medis bawang putih baru dimulai pada penghujung abad ke-19. PW Semmler, seorang ilmuwan Jerman, merupakan orang pertama yang melakukannya. Yang unik, pintu masuk penelitiannya adalah mencari penjelasan soal bau tajam yang dikeluarkan tanaman bernama latin Allium sativum itu.

Dari penelitiannya, Semmler menyimpulkan, bau tajam bawang putih muncul karena dialil disulfida. Sebagai kesimpulan lanjutan, Semmler menyatakan bahwa diasil disulfida merupakan zat aktif utama dalam bawang putih.

Pada 1944, CV Cavallito juga melakukan penelitian demi menemukan asal-muasal khasiat bawang putih bagi kesehatan. Sesudahnya, ia mengumumkan bahwa Alisin adalah zat aktif utama dalam bawang putih dan penghasil bau menyengat di bawang putih. Tapi, kabar terpenting: Alisin merupakan zat yang amat ampuh sebagai antibiotik.

Cavallito menyatakan, saking ampuhnya, jika satu bagian dipecah sampai 85 ribu bagian, kemanjuran Alisin sebagai antibiotik tak berkurang. Kandungan lain pada bawang putih adalah germanium. Fungsi zat ini adalah membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

Jadi, apa saja kegunaan bawang putih? Pertama, meningkatkan stamina. Tadashi Watanabe, seorang sarjana biologi Jepang, pernah melakukan riset soal ini dengan menggunakan tikus. Para tikus itu dibagi dua. Kelompok pertama, diberikan makanan biasa. Kelompok kedua, diberikan makanan yang kaya dengan bawang putih.

Setelah beberapa waktu, kedua kelompok tikus itu dicemplungkan ke sebuah kolam. Watanabe menemukan, tikus-tikus dari kelompok kedua sanggup berenang lebih jauh ketimbang tikus-tikus dari kelompok pertama.

Kedua, ya seperti riwayat di atas: menambah gairah seksual. Dari sejumlah penelitian, ditemukan fakta bahwa Alisin memang mampu merangsang pusat saraf penis dan menolong seorang pria untuk mempertahankan ereksi.

Ketiga, ampuh melawan flu. Lazimnya, dengan istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi, flu bisa lenyap. Namun, adakalanya ditemui juga flu yang "membandel": sudah beristirahat dan menjaga asupan gizi, eh tak juga mau pergi. Di sini, bawang putih bisa membantu. Penjelasan logisnya adalah lantaran bawang putih mengandung germanium.

Keempat, berguna meminimalkan risiko kanker. Khususnya, kanker lambung dan usus besar. Sebuah penelitian yang dilakukan tim University of Minnesota, Amerika Serikat, menyimpulkan, peluang terserang kanker turun 50% pada wanita usia lanjut yang rutin mengonsumsi bawang putih. Sementara, sel-sel kanker prostat ternyata hanya tumbuh seperempat kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.

Di luar empat manfaat tersebut, masih ada sederet kegunaan bawang putih. Yaitu, menghilangkan insomnia, membantu pengobatan TBC, mengurangi sembelit, mengontrol gejala diabetes, melangsingkan tubuh, meringankan reumatik, serta mengurangi gangguan di masa menopause.

Lantas, bagaimana cara praktis dan efektif dalam mengonsumsi bawang putih? Ada aneka cara. Misalnya, memotong-motongnya atau mencampurkannya dalam makanan. Sebuah sumber menyatakan, memakannya mentah-mentah adalah cara yang paling baik.

Cuma, jika Anda memakannya mentah-mentah, ada dua reaksi negatif yang mungkin muncul. Pertama, bisa membakar jaringan dalam mulut karena semburan panasnya. Kedua, terutama buat orang yang perutnya rentan, bawang putih bisa mengganggu pencernaan dan juga menimbulkan rasa panas di perut.

Di buku ‘Penyembuhan Dengan Terapi Bawang Putih', Watanabe memberikan kiat agar orang yang perutnya rentan tak ketar-ketir saat menyantap bawang putih. Yaitu, bawang putih dicampurkan dengan kuning telur. Lantas, campuran itu digoreng sampai kering seperti saat membikin telur dadar.

Secara prinsip, jika Anda tak sanggup mengonsumsi bawang putih tanpa diolah terlebih dahulu, sebenarnya bukan problem. Karena, misalnya, bawang putih yang digoreng dan disantap di dalam gulai atau soto tetap berkhasiat. Bawang putih yang diolah dengan cuka menjadi acar pun tak terganggu khasiatnya. Namun, jangan pernah membekukan bawang putih. Sebab, tindakan tersebut bakal merontokkan susunan sel-selnya. Jika sekadar menaruh bawang putih di lemari es, khasiatnya bisa dipastikan masih aman tersimpan.

Terakhir, perlu dicatat bahwa ada sejumlah orang yang enggan mengonsumsi bawang putih karena bau menyengat yang dihasilkannya. Nah, untuk mengusir napas yang berbau tak sedap, menyikat gigi bisa ditempuh sebagai solusi. Ada jalan keluar lain: menenggak teh, susu, atau kopi seusai memakan bawang putih. Sementara, untuk melenyapkan aroma keringat yang menjalar, ya Anda bisa menggunakan deodoran. Bahkan, jika perlu ditambah dengan semprotan parfum. Bagaimana?


Manfaat Pepaya Bagi Sperma Dan Cegah Kanker

Pepaya kaya akan vitamin C dan merupakan sumber antioksidan yang baik. Kandungan serat di dalamnya juga halus, sehingga baik dikonsumsi oleh kalangan balita sampai usia lanjut. Pohon pepaya aslinya berasal dari Meksiko Selatan. Tingginya dapat mencapai ±10 meter dan buahnya dapat dinikmati kapan saja. Tanaman pepaya kini telah meluas, khususnya di negara tropis.

Dalam pengobatan tradisional Cina, pepaya dikenal dapat mengatasi gangguan pencernaan. Buah yang tak mengenal musim ini dapat menghilangkan cacing usus. Pepaya masak dapat digunakan untuk penyembuhan disentri, rematik dan yang bermasalah dengan produksi lendir.

Yayasan Kanker Internasional pada tahun 1997 melaporkan tentang manfaat vitamin C dan karoten, yang banyak terdapat dalam pepaya, untuk membantu mencegah kanker. Muncul anjuran diet makanan yang mengandung vitamin C dan karotenoid untuk mencegah kanker paru-paru. Cara ini juga kemungkinan dapat melawan kanker kolon, pankreas, kandung kemih dan payudara, serta mengurangi radikal bebas yang merupakan pencetus kanker.

Rokok merupakan ikatan oksidan yang dapat dilawan dengan antioksidan. Untuk perokok sebaiknya tingkatkan konsumsi vitamin C untuk menyamai kadar vitamin C bagi yang bukan perokok. Vitamin C sangat esensial untuk pembentukan sperma. Kekurangan vitamin C pada lelaki akan dapat menghambat dalam memperoleh keturunan. Perbaikan untuk hal ini memerlukan waktu satu bulan dengan meningkatkan konsumsi vitamin C sebanyak 500 miligram. Kualitas dan kuantitas sperma serta aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan menambah konsumsi vitamin C.

Vitamin C juga dapat mengurangi risiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Para peneliti percaya bahwa vitamin C juga dapat menghambat penuaan dengan memperbarui sel darah putih. Pepaya sangat tepat diberikan kepada kaum lanjut usia karena mudah dinikmati dan dicerna. Perlu diperhatikan agar jangan mencampur pepaya untuk masakan jeli dan agar-agar telur karena enzim papain yang ada dalam pepaya akan merusak protein dan agar-agar telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar